Mie Kopyok Pak Dhuwur Semarang
Selain tahu Gimbal, ada kuliner khas Semarang lain, yang setelah mencobanya, ternyata tidak mirip dengan kuliner Jawa pada umumnya. Ketika mendengar rekomendasi kuliner ini, saya sama sekali tidak memiliki ekspektasi apapun akan rasanya. Setelah merasakannya, rasanya memang unik, karena menurut saya, tidak terdapat pada makanan lain yang pernah saya coba.
Mie Kopyok berisi mie kuning, potongan lontong, potongan tahu pong, tauge, dan remahan kerupuk legendar. Kemudian, disiram kuah cokelat bening. Rasanya gurih dan manis. Kalau mau tambah pedas disediakan sambal. Kalau kurang manis disediakan kecap.
Mie Kopyok yang terkenal di Semarang adalah mie Kopyok Pak Dhuwur. Warung ini berupa tenda yang dipasang di halaman sebuah rumah tua di Jl. Tanjung Semarang. Buka mulai jam 8 pagi. Satu piring mie Kopyok dibanderol harga Rp.13.000,00. Segelas teh manis panas dibanderol Rp.3.000,00. Jangan kaget ketika merasakan teh di Semarang. Di warung mana pun, rasa teh akan bercampur rasa kaporit. Mungkin, para penjual menggunakan air pam yang memang diberi kaporit dalam proses pembersihannya.
Jadi teman-teman, kalau kalian berkesempatan jalan-jalan di Semarang, jangan lupa kuliner mie Kopyok ya. Rasakan sensasi rasanya yang unik.
Comments
Post a Comment