Blogging: An Introduction to Product Branding

Hari ini, kuawali dengan jalan pagi mengelilingi daerah sekitar kosan di Mejing Kidul, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Sleman. Mendung yang menyelimuti sepanjang jalan-jalanku malah menambah aroma kehidupan yang selama ini kucari. Menyusuri tepi rel kereta api sendiri mencadi semadi tersendiri yang mengilhami. Dari situlah semangatku untuk mengikuti pertemuan ketiga (bagiku kedua) workshop menulis #LifeGoals yang diadakan oleh ZettaMedia tumbuh kembali setelah agak layu karena tugas kedua yang menulis tentang music belum mendapat balasan yang setimpal dari si empunya acara, Prima.

Terima kasihku yang terdalam untuk Allah SWT Sang Pencipta semesta yang selalu menyediakan pagi dengan seduhan cahaya matahari sehingga mengembunkan rasa malas sampai akhirnya si pemalas menguap dari dalam jiwa. Berkat yang tak terhingga inilah yang kembali meyakinkanku bahwa workshop menulis ini harus terus berjalan. “Workshop ini sangat berguna untuk memperkaya dirimu,” bisikan angin sepoi terus mengikutiku sepanjang jalan pagi. “Kamu diberi kesempatan menimba ilmu dari orang-orang hebat, orang-orang yang berpengalaman dan bekerja dengan passion mendalam yang bisa kamu jadikan mercon penyemangat ketika nafsu bekerjamu sedang turun,” kata debu tak mau kalah menyenandungkan semangat pagi. Berbekal dengan dukungan semesta tersebut, kulayangkan sebuah WA kepada seorang teman dekat yang juga mengikuti kegiatan workshop. Saying sekali, ia sedang berhalangan hadir karena saudaranya yang di Semarang menikah. Dia, yang pertama kali mengomporiku untuk acara ini. Tetapi, sekam sudah terlanjur terbakar, api sudah menyala. Tanpa kehadirannya, tekadku sudah membulat untuk tetap datang ke acara workshop.

Dan benar saja, di acara workshop, Erny Kurnia, seorang media social analyst berpengalaman untuk beberapa produk fashion dan kosmetik, dengan merdu melantunkan pengalamannya dalam bekerja selama memegang posisi tersebut. Mengantongi berbagai pengalaman riset, Erny sangat hafal dengan trik mengenai fashion blogging yang ia geluti. Dan ternyata, kemahirannya tersebut berbekal sebuah usaha yang susah-susah gampang untuk dilakukan: meng-kepo para fashion blogger kenamaan tanah air dan juga mancanegara. Dari riset membacanya itulah didapatkan berbagai tips dalam fashion blogging, yang di antaranya:

1.       Mengenali kelebihan dan kekurangan diri. Simple-nya, kita tahu siapa kita, kita yang paling tahu bentuk badan kita, kita yang paling tahu keinginan kita, dan paha kita besar sebelah pun hanya kita yang tahu. Jadi, mulai kenalilah diri kita sampai sedetail mungkin sebelum kita blogging.
2.       Sesuaikan gaya fashion dengan dirimu. Setelah mengetahui siapa kita, baju seperti apa yang kita sukai, mulailah mengamati, apakah pilihan baju yang kita pakai selama ini sudah sesuai dengan gaya kita. Apakah sesuai dengan imej yang ada pada diri kita bagi orang lain. Eksplorasilah berbagai gaya hingga imej dan diri kita menjadi terbentuk.
3.       Temukan personalitimu. Bagian ini berhubungan erat dengan poin sebelumnya. Ya, gaya fashion yang baik sesuai dengan karakter si pemakai. Kalau kamu orangnya ceria, easy going, terbuka, kamu cocok menggunakan baju berwarna cerah yang akan membuat dirimu lebih membahana. Kalau kamu merasa kalem, teduh, bersahaja, pilihan baju warna-warna pastel (katanya sih) mendukung imejmu untuk terlihat semakin bermakna.
4.       Percaya diri! Inilah titik paling penting dalam ber-fashion. Erny sangat menekankan hal ini. Kenapa? Karena, apapun pakaiannya, kalau kit pe-de, kita akan tetap terlihat menarik dan cocok dengan baju yang kita pakai. Jadi, bagi si pemalu dan si tidak percaya diri, mulailah buka pikiran bahwa kita menarik, apapun kondisi fisik yang ada pada diri kita.
5.       Pelajari tren fashion yang sedang berkembang. Mau dibilang modis kok nggak mengikuti tren. Ya pasti ketinggalan jaman lah. Maka dari itu, Erny sangat menekankan bagi para fashion blogger untuk selalu keep up-to-date dengan mode yang sedang berkembang di setiap masanya.
6.       Surprising! Nah, ini poin terpenting kedua setelah percaya diri. Yak, hadirkan surprise-surprise ke dalam blogmu. Bisa dengan menghadirkan foto yang tidak biasa, atau tulisanmu yang kamu buat berbeda, missal dengan pemaparan yang tidak seperti biasa kamu lakukan.
7.       Belajar bahan baju atau outfit. Ini juga sangat penting untuk menambah pemaparanmu lebih bermakna. Ya, kalau ingin menjadi seorang fashion blogger sejati, kenalilah berbagai jenis bahan pakaian yang sedetail-detailnya, agar pemaparanmu lebih meyakinkan pembaca.
8.       Stunning picture! Ini dia yang nggak kalah penting: gambar! Kehadiran gambar/foto dalam blogmu akan membuat tulisanmu lebih menarik dan meyakinkan. Selain itu, penggambaran yang kamu uraikan dalam tulisan menjadi lebih nyata. Berikut adalah beberapa alasan pentingnya menghadirkan foto ke dalam blog fashionmu:
a.       Membuat konten/tulisanmu menjadi lebih nyata.
b.      Mengurangi kesalahpahaman persepsi dan imagery dengan pembaca.
c.       Visual menjelaskan segala sesuatu dengan lebih detail.
d.      Konten visual akan meningkatkan ‘reach’ (istilah dalam portal media, berarti jumlah sebuah artikel dibaca).
e.      Menarik advertiser. Maksudnya, kalau kita memiliki kemampuan menghadirkan foto yang bagus, kemungkinan kita akan di hire untuk memperkenalkan produk mereka melalui blog kita akan semakin besar.

Tak hanya membekali peserta dengan tips fashion blogging, Erny juga memperkaya kita dengan tips fotografi sederhana.
1.       Pahami cahaya: foto untuk fashion oudoor memang sebaiknya pagi (08.00-08.00) atau sore (setelah 16.00). tetapi, untuk sebuah foto produk, sebaiknya dilakukan pada jam 09.00-15.00 di dalam ruang, tetapi di dekat jendela (jendela berkorden transparan juga bisa) untuk menghasilkan foto yang terlihat natural.
2.       Gunakan background & property, selama itu mendukung untuk menguatkan produk yang akan kita foto.
3.       Eksplor agle foto. Memiliki kemampuan dan taste ini juga penting untuk menghasilkan berbagai foto yang representative. Mungkin untuk 1 produk, bisa difoto dari 3 anggle yang berbeda.
4.       Komposisi penempatan objel dalam foto. Untuk pemula, memang sebaiknya menggunakan formula rule of third, yakni menempatkan objek di tengah-tengah frame (simetris). Tetapi, kalau kita sudah mahir, boleh menempatkan objek sesuai kebutuhan asalakan tetap menonjolkan kekuatan produk.
5.       Gunakan tone warna yang konsisten.
6.       Edit seperlunya. Fot yang baik adalah foto yang editingnya sangat minimalis.

Setelah berbusa-busa mendengarkan penjelasan, Erny dan Prima tentu saja membuat projek bagi kita untuk membuat foto. Satu kelompok (yang tdd 2 orang) diharuskan mengumpulkan 2 foto produk dan 1 foto fashion. Semua kelompok diberi kesempatan untuk mengambil foto di seluruh area Lippo Plaza Jogja untuk menampilakn foto yang bagus. Erny pun sesekali memberikan contoh nyata bagaimana memotret sebuah produk dengan menggunakan model. Dan hasilnya memang memukau, biarpun hanya difoto dengan menggunakan kamera HP. Dari situ, peserta mendapat tambahan ilmu sederhana tetapi sangat bermanfaat.

Begitu waktu yang sudah disediakan habis, Erny memilih 3 foto terbaik yang hasilnya memang baik: Nisrina & Atika, Azizah & (lupa namanya). Foto mereka memang sangat representative menurut Erny. Foto produk bantal dengan latar sofa dan tembok bertempelkan berbagai poster, foto hasilkan tetap menonjolkan produk bantal tersebut.

Sederhana, namun bermakna. Kira-kira itulah tarian kata yang menghantui otak saya selama perjalanan pulang. Dari workshop hari ini, aku meng-kepo-I blognya Egny yang ternyata lay out dan foto-fotonya keren banget. Biaspun ada ketidakkonsistenan dalam penggunaan bahasa, tetapi blog ernykurnia.com sangatlah Erny, sangat;ah fashionista, dan sangatlah bercerita. Tanpa memandang apa latar belakangnya, ernykurnia.com sangat menunjukkan bahwa si empunya penulis adalah orang yang sangat pintar. Dan dari situ, bangkitlah kembali api semangat saya untuk menekuni blog yang sudah sakaratul maut dan butuh bimbingan dari Allah SWT tersebut. Sekali lagi, matur sembah nuwun Gusti ingkang Maha Agung, dalem sudah dipertemukan dengan orang-orang hebat. Dengan penulis hebat. Biarpun mereka lebih muda beberapa tahun daripada saya, tetapi saya tetap ingin belajar dari beliau-beliau. Terima kasih untuk suguhan pagi dan workshopnya yang menghidupkan kembali roh penulis dalam kepala saya. Masya Allah. 

Comments

Popular Posts